Selasa, 07 Januari 2014

Late POST



TRIP to SEMPU ISLAND
Pulau Sempu, apa yang pertama kali muncul di benak lo semua ketika mendengar dua kata ini. Iya.. sebuah pulau yang bernama Sempu. Sempu, sebuah pulau kecil yang ada di ujung kota Malang Jawa Timur. Meskipun tak selaris Karimun Jawa tapi Sempu sendiri menawarkan objek-objek pariwisata yang eksotis




dan masih alami, nggak kalah kok dengan Karimun Jawa. Setelah lo baca cerita ini, gue yakin lo pasti tertarik bikin agenda kunjungan ke surganya Malang ini.
Pada bagian ini gue akan nyeritain pengalaman gue traveling ke pulau Sempu. Mungkin nggak banyak yang tahu tentang Sempu, karena jujur aja gue juga awalnya nggak ngerti tentang Sempu. Yang gue denger dari cerita temen-temen kampus gue, Sempu itu keren banget. Yap..gue nggak ada niat sebelumnya traveling ke sana, tapi setelah gue pikir-pikir kayaknya seru juga tuh jalan ke Sempu.
Penasaran..
Gue akui gue emang penasaran banget, setelah gue search ke Google dan gue liat gambar-gambar Sempu. Keinginan gue buat kesana makin gede, akhirnya gue putusin buat kesana entah kapan yang penting gue harus ke sana. Mungkin emang jodoh gue jalan ke Sempu, gue diajakin temen gue traveling akhir tahun. Lo tahu dimana, di pulau Sempu. Nggak butuh waktu lama buat mutusin untuk ikut trip ini, seneng banget gue. Belum berangkat aja udah kebayang deh serunya ngerayain pergantian tahun baru di sana.
Ngumpulin masa...
Setelah ngobrol panjang lebar kali tinggi, nyari info kesana kemari, browsing internet akhirnya gue sama temen gue mutusin akhir tahun 2011 dirayain di pulau Sempu. Nggak sulit kok ngajakin orang-orang yang mau ber-Ekspedisi bareng sama kita. Dan akhirnya terkumpul 11 orang, tiga diantaranya cewek, ada gue, Meli, sama mbak Eci dan sisanya ada Henry, Tri, Tito, Arka, Taufik, Anam, kak Adung, dan kak Bram. Berhubung ini perjalanan akhir tahun, segala persiapan dilakukan dengan matang. Mulai dari penyusunan acara, pembagian perlengkapan, transport dan akomodasi. Mungkin lo semua ngira kita bakal bawa bus AC trus ada tulisan didepan busnya “Rombongan wisata Pulau Sempu”. Sorry deh kayaknya lo harus kecewa, dari awal rencana ini dipublikasikan kita sepakat buat Backpackers’an. Dan bisa kebayang, pergi ke Malang dengan tas career gede nempel dimasing-masing punggung temen-temen gue, tapi justru itu serunya. Tema perjalanan kami adalah Backpakers, so kami mutusin naik kereta sampai ke Malang, kemudian naik bus sampai ke tempat penyeberangan Sendang Biru.  Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan temen gue Henry udah ngantri beli tiket kereta MATARMAJA  jurusan stasiun Poncol Semarang ke stasiun Lama Malang. Karena ini akhir tahun banyak tiket yang sudah terjual, dan nggak semua dari temen gue kebagian tiket kereta. Akhirnya dua orang dari kita harus rela naik bus sampai Malang. Dua orang tidak beruntung itu adalah kak Bram dan kak Anam.
Kasian kasian kasian....
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, jumat 30 Desember 2011 tepat pukul 21.00 WIB, kami semua berangkat menuju stasiun Poncol Semarang. Sambil menunggu kedatangan kereta MATARMAJA yang berangkat pukul 22.00 WIB, kami duduk-duduk di Peron, mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan.
Hiruk pikuk di dalam kereta..
Kereta malam yang kami tumpangi kala itu penuh sesak, ditambah dengan rombongan gue yang kebagian tempat duduknya beda-beda. Hanya ada rasa tak sabar yang gue rasain saat itu,  setiap menit yang terlewat menyisakan keingintahuan gue tentang Sempu. Setelah 10 jam dalam kereta, akhirnya pukul 08.00 WIB kita sampai di tujuan yaitu stasiun lama kota  Malang. Baru sampai Malang aja gue udah yang bangga banget, bau pulau Sempu sudah tercium. Sempuuu gue dataaaangg!!! . dari sempu kami nyari angkot, lama nego dengan si sopir akhirnya kami bisa sewa tuh angkot buat nganterin kami pulang pergi sampai tempat penyeberangan Sendang Biru. Sebelum ke tempat penyeberangan, kami mampir dulu ke terminal malang buat jemput kakak-kakak gue yang kemaren naik bus. Gue kaget seketika melihat temen gue yang tadinya Cuma dua orang jadi nambah satu orang lagi yaitu kak Akrom. Oke anggota rombongan expedisi Sempu jadi 12 orang. Semalaman dalam kereta dan pagi tadi belum sarapan, akhirnya kami mutusin wisata kuliner sebelum melanjutkan perjalanan.
Stamina kembali fit, perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke Sendang Biru. Dari Malang ke pernyeberangan menempuh perjalanan yang cukup jauh. Jalannya yang menikung naik turun bikin perut mual, kepala pusing, tapi untung aja nih gag ada yang mabok darat. Rombongan gue sampai di penyeberangan pukul  12.30 an, langsung deh istirahat bentar sambil nyari kapal yang bakal bawa rombongan gue nyeberang ke pulau Sempu. Kapal-pun didapat, dengan harga Rp 100.000,00 mereka bisa nganterin rombongan gue ke Telaga Semut sekalian bisa jemput juga. Sejauh mata memandang hanya ada hamparan lautan biru dan kapal-kapal nelayan berserakan. Ada sebuah pulau yang terlihat dari situ, itulah pulau Sempu yang bakal gue kunjungi.
Berlabuh di Telaga Semut...
Kapal yang rombongan gue tumpangi berlabuh di Telaga Semut, tempat pemberhentian terakhir di pulau Sempu sebelum ke Segara Anakan. Sempu merupakan pulau yang dihuni oleh ribuan pohon bakau, hampir mirip dengan rawa. Medan yang kami lalui dari Telaga Semut ke Segara Anakan cukup sulit, becek dan berlumpur. Dengan medan yang seperti itu, butuh waktu kurang lebih 4 jam bagi gue untuk sampai di Segara Anakan. Gue capek banget, rasa-rasanya tulang gue copot sendiri dari badan gue. Jalanannya lebih sulit dibanding jalan naik ke gunung, gue sempet mikir “ah ogah kesini lagi”.
Tapi rasa letih gue terbayar ketika gue sampai di Segara Anakan. Sebuah danau air asin berwarna hijau dengan hamparan pasir putih yang dikelilingi kokohnya batu karang. Subhanallah..sumpah deh nggak jadi nyesel gue kesini, meski dengan perjuangan yang luar biasa. Ternyata rombongan gue bukan orang pertama yang sampai di tempat itu, sudah banyak tenda-tenda berdiri dipinggiran pantai, saking ramainya gue sulit nyari tenda rombongan gue.

Malam tahun baru di Segara Anakan...
Ini malam tahun baru, pantas banget banyak yang memilih ngerayain akhir tahunnya disini. Menunggu detik-detik pergantian tahun, suasana riuh ramai suara terompet, kobaran nyala api unggun, dan nyanyian suka cita menggema memecah kesunyian. Tidak lupa kembang api, menjadi syarat utama merayakan tahun baru. Kembang api pun mulai dinyalakan, bergelegar bergantian menghiasi langit malam kala itu. Ini pertama kalinya gue ngerayain tahun baru di sebuah pulau yang gue sendiri nggak kebayang bakal kesini.
Keesokan harinya rombongan gue naik keatas karang, menikmati suasana pagi melihat pemandangan Samudra Hindia. Suara ombak terdengar nyaring menghantam kokoknya batuan karang. Nyesel gue nggak bisa ikut, sandal gue ilang, nggak mungkin gue nyeker lewat diatas karang yang bisa bikin kaki lo berdarah. Ya sudah.. gue masak aja deh, roti bakar selai stawberry untuk sarapan. Santaapp...
Ekspedisi rombongan gue nggak berhenti sampai disitu, siangnya temen-temen gue berenang menyeberangi danau menuju ke Karang Bolong. Dari cerita sama foto-foto mereka gue tahu Karang Bolong eksotis banget (kenapa dinamai Karang Bolong, karena ada sebuah karang besar dan karang itu bolong, hehe bercanda gue), ke Karang Bolong ini juga gue nggak ikut, gue nggak bisa renang, apes banget deh.. bersyukurlah kalian yang bisa berenang. Kasian banget gue.. sambil menyelam minum air, mereka nggak cuman seneng-seneng aja kok ke Karang Bolong, karena persediaan air menipis mereka nyari air juga. Berhubung ini di pantai, yang kita dapet bukan air seger kayak digunung, tapi air payau. Bayangin aja deh rasanya kayak apa.
Perubahan rencana..
Pada mulanya ekspedisi kami di Sempu hanya 3 hari, menginap satu malam di Segara Anakan kemudian pulang ke Semarang. Setelah dipikir-pikir, rasanya sayang banget udah jauh-jauh sampai di sini, rugi kalo cuman ke Segara Anakan. Lama menimbang-nimbang diambilah keputusan untuk bermalam lebih lama. Menginap satu malam lagi di Segara Anakan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pantai Panjang Pulau Sempu. Sore hari di Segara Anakan diisi dengan memancing, tapi emang dasar apes nggak satu ikan pun yang nyantol dipancingan temen gue Henry. Meski nggak bisa mencicipi ikan Sempu, tapi nggak masalah kok toh bekal yang kami bawa cukup banget buat tinggal lebih lama disitu.
Pantai Panjang....
Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan ke Pantai Panjang, hari itu hujan berbekal peta Pulau Sempu kami menyusuri kembali jalan yang kami lewati sebelumnya. Setelah tanya-tanya dengan seorang pemandu, kami mengarah pada jalan yang tadi ditunjukan, menempuh perjalanan yang lumayan jauh, kami tiba disebuah pantai. Airnya yang biru hamparan pasirnya yang putih, dan banyaknya batuan karang yang berdiri tegak terlihat kuat menahan terpaan ombak. Itu bukan pantai yang kami tuju, itu pantai Kembar 1 namanya. Tempatnya masih asri sepertinya jarang diunjungi oleh orang, benar-benar sepi. Lanjut ke perjalanan berikutnya, melewati pantai kembar 2. Sama dengan pantai kembar 1 pantainya bersih, angin sepoi-sepoi dan pemandangannya luar biasa.
Hampir putus asa, belum juga menemukan pantai Panjang yang menjadi tujuan utama kami. Tentu saja kami tak menyerah, kembali lagi berjalan melewati celah-celah sempit batuan karang, menuruni sebuah tangga kayu yang terpasang di pinggiran tebing karang. Perasaan gue seketika menuruni tangga ini, “selamat nggak ya, selamat nggak ya?”, gue parno banget semisal gue jatuh nggak tau lagi deh, nggak berani ngebayanginnya. Berhasil menuruni tangga, gue melihat hamparan pasir putih dan batuan-batuan yang berjejer rapi diterpa ombak. Ada beberapa pulau yang menghadap di pantai ini, gue berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, inilah Pantai Panjang pulau Sempu.
Senang bukan kepalang, akhirnya gue sampai ditujuan terakhir trip gue di pulau Sempu. Pantai panjang ini masih perawan, mungkin karena medannya yg sulit membuat orang lebih senang mengunjungi Segara Anakan dari pada ke sini, padahal pemandangan disini jauh lebih indah. Tak sabar untuk menikmati keindahan pantai Panjang, setelah mendirikan tenda, ada yang sibuk berenang, snorkling, bermain pasir, jalan-jalan ke gua tempat bertapa. Mengabadikan sebanyak-banyaknya gambar di tempat ini, karena kapan lagi bisa ke tempat seindah ini.
Banyak pantai yang pernah gue kunjungi tapi nggak ada yang se-eksotis pantai-pantai di pulau Sempu. Untuk kalian yang belum pernah ke tempat ini, gue saranin tempat ini jadi tujuan wisata kalian, recomanded banget lah!. Menghabiskan malam terakhir dipantai panjang, esok paginya kami bergegas pulang. Berniat pulang dengan potong kompas, setelah lama berjalan, ada begitu banyak tikungan jalan, peta yang dibawa rusak terkena air hujan, karena takut nyasar akhirnya balik lagi dan lewat jalan dimana kami pertama kali datang. Perjalanan pulang menuju Telaga Semut ini relatif lebih cepat dibandingkan dengan perjalanan berangkatnya. Tapi karena barusan diguyur hujan, jalan yang kami lewati semakin becek nggak karuan. Ini lebih sulit dari pada di awal.
Tak terasa Telaga Temut sudah didepan mata, rasa lega mendera perasaan gue, sebentar lagi gue pulang. Gue kangen banget pengen mandi air tawar, keramas, dan makan bakso. Sambil menunggu kedatangan kapal, kami bersih-bersih badan, karena semuanya penuh lumpur. Kapal yang gue tumpangi datang, berhubung kami pulangnya molor yang tadinya dua hari menjadi tiga hari, si-empunya kapal minta ongkos tambah Rp 50.000,00. Sampai lagi di tempat penyeberangan, tempat pertama yang gue tuju adalah kamar mandi, seger banget bisa ngerasain rasanya air tawar lagi setelah berhari-hari nggak mandi (mandi air asin terus).
Selamat jalan Pulau Sempu...
Angkot yang menjemput rombongan gue juga sudah datang, gue dan rombongan gue pulang ke kota Malang. Sebelum pulang kami sempatkan untuk wisata kuliner lagi mengisi perut di kota apel ini. Karena kehabisan tiket kereta balik ke semarang, akhirnya rombongan gue balik naik bus dari terminal Surabaya. Sampai diterminal Surabaya pukul 01.00 WIB dini hari. Rombongan gue pulang ke Semarang naik bus ekonomi (menekan biaya transportasi seminimal mungkin layaknya backspackers pada umumnya). Nggak banyak yang temen-temen gue obrolin dalam bus, semuanya tertidur lelap. Tahu-tahu seketika bangun kami sudah sampai di terminal Terboyo Semarang. Dari terminal, gue ke stasiun Poncol ambil motor yang dulu dititipin disana. Yap semuanya kembali seperti semula, sesampainya gue dikost, gue mandi terus makan kamudian gue tidur. Hah...Puas banget.
Selamat jalan pulau Sempu, semoga lain waktu gue bisa kesana lagi menjelajahi sisi lain pulau yang belum sempat gue kunjungi, ada Pantai Pondok Kobong, Telaga Lele, dan lainnya. Trip ke Pulau Sempu ini nggak akan pernah gue lupain.

Trip to Sempu Island (30 Desember 2011-4 Januari 2012)
@DesyArimeiPutri


Late POST

Mengawali tahun baru dengan kesederhanaan perjalanan dan semangat baru (^,^)9. Bentuk rasa syukur ke tuhan tidak harus selalu diwujudkan dalam perayaan mewah guys... terkadang sesuatu yang lebih sederhana dapat bermanfaat untuk orang lain... (Alhamdulillah :))